Teknologi untuk Warga: UNY Hadirkan Lampu Lapangan Voli dan Genset di Dusun Terbah

Kulon Progo, 16 Mei 2025 – Malam-malam di Dusun Terbah, Wates, Kulon Progo kini lebih semarak. Sorotan lampu terang di lapangan voli menjadi saksi hadirnya kolaborasi antara Program Studi Sarjana Terapan Teknik Elektro, Fakultas Vokasi, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan masyarakat dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan ini menghadirkan dua kontribusi utama: pemasangan sistem penerangan lapangan voli dan bantuan satu unit genset untuk mendukung kegiatan sosial dan olahraga warga.


Olahraga dan Sosialisasi Kini Bisa Sampai Malam

Lapangan voli di Dusun Terbah telah lama menjadi pusat interaksi warga, tempat anak-anak muda berolahraga dan warga berkumpul. Namun, keterbatasan penerangan membuat kegiatan hanya bisa dilakukan saat siang hari. Menjawab tantangan itu, tim PkM UNY turun langsung untuk memasang lampu-lampu hemat energi serta memberikan genset portable sebagai cadangan listrik, utamanya saat terjadi pemadaman.

“Kami ingin teknologi yang kami pelajari di kampus tidak berhenti di ruang kelas, tapi benar-benar bermanfaat langsung untuk masyarakat,” ujar Bapak Dr. Ir. Hartoyo, S.Pd., M.Pd., M.T., Kepala Prodi Sarjana Terapan Teknik Elektro sekaligus ketua pelaksana kegiatan.


Sambutan Hangat dari Warga Terbah

Kehadiran tim UNY disambut hangat oleh warga. Mulai dari pemasangan lampu hingga serah terima genset, suasana gotong royong dan keceriaan warga mewarnai seluruh proses.

“Alhamdulillah, sekarang lapangan bisa dipakai malam hari. Anak-anak muda bisa latihan voli, warga juga bisa adakan acara kalau malam. Terima kasih untuk UNY dan semua timnya,” ungkap Ibu Lia, Kepala Dukuh Terbah, penuh semangat.

Warga juga mendapat pelatihan singkat tentang penggunaan genset yang aman, serta cara perawatan instalasi penerangan agar fasilitas dapat digunakan secara berkelanjutan.


Sinergi Kampus dan Masyarakat

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Menurut Bapak Hartoyo, kegiatan seperti ini penting untuk membangun hubungan antara dunia akademik dan kebutuhan riil masyarakat.

“Kami mendorong mahasiswa dan dosen untuk terjun langsung ke masyarakat, agar ilmu terapan elektro benar-benar bisa menjadi solusi atas persoalan sehari-hari warga,” jelas Bapak Hartoyo.


Dari Lampu ke Harapan

Lebih dari sekadar penerangan, kegiatan ini menjadi simbol semangat keberdayaan dan kolaborasi. Lapangan yang dulunya gelap kini terang, membuka ruang baru bagi interaksi sosial, olahraga, dan kebersamaan warga. Bantuan genset juga memberi rasa aman bahwa kegiatan bisa tetap berjalan, bahkan saat aliran listrik utama padam.